Minggu, 02 Juni 2013

LAPORAN PRAKTIKUM SIFAT-SIFAT LENSA DAN BAYANGAN



SIFAT-SIFAT LENSA DAN BAYANGAN
       I.            TUJUAN
1.    Tujuan umum
·      Mengamati dan memahami sifat pembiasan cahaya pada lensa.
2.    Tujuan Khusus
·      Menentukan jarak fokus lensa
·      Mengamati catat bayangan ( abrasi ) dan penyebabnya
·      Mengurangi catatan bayangan yang terjadi

    II.            ALAT DAN BAHAN
·       Lensa positif kuat ( ++ )
·       Lensa positif lemah ( + )
·       Lensa negatif ( - )
·       Benda yang merupakan anak panah
·       Lampu pijar
·       Layar
·       Diafragma
·       Bangku optik

 III.            TEORI
A.  Menentukan jarak fokus (f) lensa positif (lensa konvergen)
Gambar : 1
                                                                                       s’


                                    f                                               f’        

L         


 
Sebuah benda nol dengan jarak l diletakkan disebelah kiri lensa positif dan bayangan nol yang terbentuk terletak disebelah kanan yang dapat diamati pada sebuah layar, jikamerupakan pembesaran bayangan, (perbandingan panjang 0 dan 0) dan S jarak antara lensa dan bayangan (layar), maka jarak fokus lensa dapat ditentukan dengan persamaan :
f=S ......................................................................................................(1)
mL
atau dapat juga ditentukan :
f=S ......................................................................................................(2)
l+m
Gambar : 2


 
                                                             e
                                           I                                  II
  o
                                                   
  L

Cara ini,cara lain untuk menentukan titik fokus lensa positif adalah sebagai berikut ( lihat gambar 2 )
Sebuah benda 0 diletakkan pada jarak L dari layar,kemudian lensa positif yang akan ditentukan jarak fokusnya digeser-geser antara benda 0 dengan layar sehingga diperoleh kedudukan 1 dan 2,dimana masing kedudukan tersebut dapat menentukan bayangan yang jelas kelayar . bayangan yang satu diperbesar yang lainnya diperkecil. Jika E adalah jarak kedua kedudukan tersebut dapat memberikan bayangan jelas kelayar maka menurut Bassel jarak fokus adalah
F =  ...........................................................................................(3)

B.  Menentukan jarak fokus lensa negatif (lensa divergen)

Gambar : 3
                                                                 e
                                                I                                 II
                 o

                                                                  L


Tempatkan lensa negatif yang akan ditentukan jarak fokusnya antara lensa positif dan layar. Bayang yang dibentuk oleh lensa positif merupakan benda terhadap lensa negatif dengan jarak S merupakan antara jarak lensa positif tersebut kebenda. Geser-geserkan lensa negatif sehingga terbentuk bayangan yang jelas pada layar. Dimana jarak antara lensa negatif dengan layar dalam hal ini merupakan jarak bayangan S’.
Maka akan diperoleh jarak fokus lensa negatif dapat ditentukan dengan persamaan:
F =  ....................................................................................................(4)

C.  Jarak fokus lensa bersusun.
Jika dua lensa tipis dengan jarak fokus masing-masing f1 dan f2 digabungkan ( dirapatkan ). Maka akan diperoleh suatu lensa bersusun dengan jarak fokusnya yang dapat ditentukan dengan persamaan :
 .............................................................................................(5)

D.  Cacatan bayangan.
Rumus-rumus perencanaan persamaan lensa yang telah diberikan diatas diturunkan dengan syarat hanya berlaku untuk sinar paransial, jika syarat tersebut tidak terpenuhi akan terjadi cacat bayangan atau abersi.
   IV.          CARA KERJA
a.    Menentukan jarak fokus lensa.
·      Ukurlah L yaitu jarak dari benda (bentuk anak panah) kelayar sesuai yang diminta pada tabel
·      Ukurlah panjang dan tinggi anak panah yang digunakan sebagai benda dalam percobaan
·      Susunlah peralatan optik bersusun atau berurutan sebagai berikut:
1.        Lensa positif kuat (++)
2.        Lampu dengan lampu dibelakangnya
3.        Layar
·      Geserkan lensa (dekat kearah benda) sehingga terdapat bayangan yang terbentuk pada layar.
·      Catatlah kedudukan atau jarak-jarak lensa kearah layar dan ukur ketinggian bayangan yang terbentuk pada layar.
·      Geserkan kembali lensa ( kali ini dekat kelayar ) sehingga didapat bayangan jelas yang lain.
·      Catat lagi kedudukan lensa dan ketinggian bayangan yang terjadi atau terbentuk.
·      Ulangi percobaan 1 s/d 7 beberapa kali sesuai yang diminta pada tabel.
·      Ulangi percobaan 1 s/d 7 dengan harga L yang berlainan.
·      Kerjakan hal yang sama untuk lensa positif lemah (+)
·      Untuk menentukan jarak fokus lensa positif lemah sama dengan menentukan fokus lensa positif kuat (++)
·      Untuk menentukan fokus lensa kombinasi ++ dengan – rapatkan lensa serapat mungkin dan kerjakan sperti mencari fokus lensa positif.



 V.     Kesimpulan

Dari perobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan, bahwa :
Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang lengkung atau satu buah bidang lengkung dan satu buah bidang datar.
Berdasarkan kelengkungan lensa digolongkan menjadi dua jenis yaitu:
1.      Lensa cembung atau lensa konveks, yang meliputi :
a.       Lensa cembung rangkap atau lensa bikonveks
b.      Lensa cembung datar atau lensa pln konveks, dan
c.       Lensa cembung cekung atau lensa konkaf-konveks
2.      Lensa cekung atau lensa konkaf, yang meliputi :
d.      Lensa cekung rangkap atau lensa bikonkaf
e.       Lensa cekung datar atau lensa pln konkaf, dan
f.       Lensa cekung cembung atau lensa konveks-konkaf


 



M1         F1       0                     F2          M2

Pembentukan bayangan pada lensa (perhatikan gambar diatas):
1.      Lensa Cembung
a.       Bila benda berada di titik pusat Optik lensa ( 0 ) dan titik Fokus ( F ), maka bayangan nya bersifat Maya, Tegak, Diperbesar dan letaknya sepihak dengan bendanya dari lensa, dan berada dibelakang benda.
b.      Bila bend aberada dititik foks lensa, maka tidak terbentuk bayangan.
c.       Bila benda berada diantara F dan 2F, maka bayangannya Nyata, Terbalik, Diperbesar dari bendanya dan letaknya tidak sepihak dengan bendanya terhadap lensa.
d.      Bila benda berada di 2F, maka bayangannya Nyata, Terbalik, Sama besar dengan bendanya, dan berada dititik 2F berlainan pihak dengan bendanya terhadap lensa.
e.       Bila benda berada dititk 2F dan tak hingga, maka bayangannya Nyata, Terbalik, Diperkecil dari bendanya dan berada berlainan pihak dengan bendanya terhadap lensa.
2.      Lensa Cekung
Berbeda dengan lensa Cembung, Sifat bayangan pada lensa Cekung selalu bersifat Maya, Tegak pada bendanya, Diperkecil dari bendanya, dan berada sepihak dengan bendanya terhadap lensa.
3.      Penentuan Bayangan pada Lensa Cembung dan Cekung
Berlaku :
                     dan                  M =  =│
Dengan : s = jarak benda kepusat optik lensa
 s’ = jarak bayangan ke pusat optik lensa
 f = jarak fokus
 h’ = tinggi bayangan
 h = tinggi benda
M = perbesaran bayangan

Jadi, Jarak bayangan yang terbentuk berbanding terbalik dengan jarak benda. Semakin besar jarak benda dari titik pusat optik semakin kecil jarak bayangan yang terbentuk. Jadi dapat diketahui bahwa jarak fokus lensa adalah berbeda dengan fokus. Karena jarak fokus lensa adalah jarak bayangan ketika mencapai bentuk yang paling jelas.

Secara garis besar lensa dibedakan menjadi dua jenis :
1.Lensa yang bersifat mengumpulkan sinar (konvergen),
2.Lensa yang bersifat menyebarkan sinar (divergen).
·         Bayangan maya /semu adalah bayangan yang dapat dilihat melalaui lensa.
·         Bayangan nyata/sejati adalah bayangan yang hanya dapat dilihat jika ditangkap oleh layar.

 VI.            Saran

Keberhasilan suatu percobaan tidak lepas dari beberapa faktor yang terkait dalam pelaksanaan praktik.

Misalnya kelengkapan alat dan bahan di Laboraturium, lengkapnya petunjuk atau prosedur praktikum, serta bimbingan yang penuh dari asisten labor atau siapapun yang bertanggung jawab terhadap jalannya praktikum.

Petunjuk yang diberikan hendaknya lengkap dan tidak terlalu membingungkan praktikan. Jika perlu dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk bergambar yang memudahkan praktikan untuk memahami prosedur kerja, cara penggunaan alat, jenis bahan dan lain-lain.



















Daftar Pustaka

Tim Pengajar Fisika Dasar
Diktat ( Buku Panduan Praktikum Fisika Dasar ). Laboraturium Dasar: UNIVERSITAS ISLAM RIAU.
Zaelani, Ahmad dkk. 2006. FISIKA Untuk SMA/MA. Bandung: Yrama Widya.
















PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PERCOBAAN
SIFAT-SIFAT LENSA DAN BAYANGAN
Disusun Oleh :
Nama   : Ninik Nuryanti
NPM    : 116511575
Kelas   : 2C
Tanggal : 9 April 2012
RESKA SUSANTI
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
LABORATURIUM DASAR
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2012